TERORISME POTRET RADIKALISASI AGAMA DAN PEMIKIRAN

“ Kekerasan dan kekejaman merupakan sesuatu yang potensial dalam manusia normal “
Ungkapan storr diatas menunjukkan kepada kita bahwa kekerasan dan kekejaman sudah merupakan bagian yang tak terelakkan lagi dalam kehidupan kita, atau sudah menjadi sunnatullah ( hukum alam ). Persoalannya ,

bagaimana agar kekerasan yang ada disekitar kita itu bisa diminimalisir sedikit mungkin?
Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang itu banyak ragam bentuknya.salah satu yang sangat ekstrim adala tindakan terorisme yang akhir-akhir ini kembali meresahkan masyarakat dunia,khususnya indonesia dengan tokohnya: Dr.Azhari (almarhum),Noordin M. Top (Buronan polisi kelas kakap), Imama Samudra ( dipidana hukuman mati) dan sebagainya.
Meski isu dan tindakan terorisme sudah menjadi wacana mondial (dunia) sekarang,persoalan ini sebenarnya telah muncul lama. Dengan kata lain terorisme merupakan kasus lama yang tetap menjadi persoalan hangat hingga sekarang dan bahkan sampai kapanpun karna hal ini bverkaitan dengan pikiran dan pola tingkah lakumanusia.
Xenophon ( 431-350SM ) beliau menulis dalam bukunya tentang terorisme dalam istilah “perang psikologis” untuk menaklukan musuh. Kaisar Roma Tiberius (14-37 SM) dan Caligula (37-41 SM) mempraktekkan terorisme dalam penyingkiran atau pembuangan, perampasan harta benda,dan menghukum lawan-lawan politiknya. Roberspierre (1756-1794) beliau juga meneror musuhnya dalam masa revolusi prancis. Setelah perang sipil Amerika (1861-1865) muncul kelompok teroris yang dikenal dengan Ku Klux Klan. Pada abad ke 20 Adolf Hitler dan joseph Stallin juga tidak mau ketinggalan meneror musuhnya. Bahkan akhir-akhir ini muncul Osama Bin Laden, seorang muslim Radikal yang di cap teroris oleh amerika dan antek-anteknya.
Berdasarkan hal diatas sekilas bahwa terorisme itu bisa dilakukan oleh siapa saja tidakharus oleh orang islam atau mereka yang beragama kristen. Sebab dari berbagai kejadian terorisme yang sudah berlangsung hingga kini,terorisme kerap kali muncul sebagai aksi protes terhadap kebijakan penguasa yang dianggapnya tidak adil,tak manusiawi dan sebagainya yang bisa saja dilakukan oleh umat Islam atau orang Kristen.
Munculnya serangkaian aksi terorisme yang didalangi oleh imam Samudra atau Dr.Azhari dan kawan-kawannya misalnya,karena ketidak puasan mereka atas aksi predator Amerika serikat terhadap warga Muslim seperti di Afganistan,palestina,dan sebagainya.mereka menganggap kepemimpinan George W. Bush telah merusak citra persahabatan Muslim-Kristen yang telah terbangun selama ini. Karena itulah, sebagai tindakan pembalasan mereka juga akan melakukan aksi-aksi teror terhadap warga Amerika dan warga Kulit putih lainnya.
Jalan yang ditempuh oleh para teroris tentu saja salah,tapi itu merupakan satu alternatif yang tidak bisa dihindari,untuk membuat lawan-lawanya ketakutan. Mengapa tindakan terorisme dianggap salah? Menurut Godlif O Carm dalam terorisme,setidaknya ada tiga alasan. Pertama, menggunakan kekerasan dan ancaman untuk menciptakan ketakutan publikkedua, memerintah anggota-anggotanya dengan cara teror juga. Ketiga, melakukan kekerasan dengan maksud untuk mendapat dukungan.
Ketidak adilan meang menjadi musuh diantara kita bersama.jika mereka benci dengan apa yang dilakukan oleh amerika dan kawan-kawannya bukan dengan cara melakukan aksi teror dan kekerasansebagai balasannya. Sebab,yang menjadimkorban akibat aksi teror dan kekerasan ini kerapkali adalah orang-orang sipil,yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa. Para teroris itu sebenarnya menyadari perbuatannya itu bahwa akan ada korban dari kalangan yang tidak berdosa,tetapi hal itu merupakan sesuatu yang wajar,karena perjuangan membutuhkan pengorbanan.para terorisme itu benar-benar tidak mengerti akan akibatdari pikiran yang sempit dalam hal membaca sebuah persoalan. Mereka menjadikan satu persoalan sebuah kasus general. Misalnya, karena mereka benci pada George W. Bush lalu mereka membenci semua orang yang beragama kristen dan berkulit putih. Pemikiran yang seperti ini tentu saja salah,karena masih banyak orang kristen dan orang yang berkulit putih yang masih mempunyai hati nurani dan benci pada kekerasan, yang menghormati agam islam dan menjaga masjid. Jika pemikiran seperti teroris ini di bangun,yang dihawatirkan kemudian adalah munculnya kembali “ Perang Salib “ yang sudah lam terkubur yaitu perang suci atas nama agama, jika perang agama ini terwujud, tentu saja kehidupanpun tidak akan menjadi tenang, kita menjadi benti pada agama non muslimdan sebaliknya. Apakah ini yangdinginkan dalam hidup? Tentu saja tidak. Apakah hidup kita ini ingin seperti antara warga Palestina dan Israel yang selalu dilanda ketakutan karena perang? Twentu saja tidak, kita pasti ingin hidup damai dan tentramjauh dari aksi bkekerasan dan kekejaman.
Karena itu, jangan pergunakan kekerasan dalam menggapai satu tujuan. Ironinya, tak sedikit, para pelaku kekerasan atau teroris itu adalah orang-orang cerdas,berpendidikan tinggi,dan berlatar belakang ekonomi kuat, yang sebenarnya mengerti betul “ apa itu arti kekerasan?” menurut Ricard Bangun “aksi terorisme itu merupakan kombinasi antara kecerdasan,keberanian,kenekatan dan pilihan mati secara tragi. Kombinasi yang sangat aneh bagi penentang terorisme, tapi bukan bagi kaum teroris”. Peristiwa hancurnya gedung kembar World Trading Centre (WTC) di amerika serikat yang dikenal dengan peristiwa 11 September adalahsatu aplikasi bagaimana aksi teroris itu dilakukan secara cerdas,rapih,dan terorganisir. Jika tidak, aksi yang berawal dari pembajakan pesawat untuk kemudian ditabrakan ketubuh gedung tersebut, takakan bisa terjadi. Pelaku teroris terkadang juga memiliki ekonomi yang mapan atau kelas menengah atas. Teroris legendaris dari Vanezuela Illich Ramirez Sanchez atau terkenal dengan sebutan dengan carlos, ayahnya adalah seorang milyader dan pengacara terkenal, Carlos yang pernah belajar dimoskwa jutru meninggalkan kemewahan, lalu bergalut dlam aksi terorisme. Latar belakang hampir serupa terlihat pada kelompok Baader- Meinhof di jerman, Brigate Rosse di italia atau Sekigun di jepang .

TERORISME DALAM ISLAM
Pada dasarnya, islam sangat membenci segala bentuk kekerasan. Karena itu, islam adlah agama damai, yang selalu mengajak umatnya untuk bersikap lemah lembut kepada sipa saja. Meskipuan begitu, islam juga mengenal istilah jihad (holy war), sebagai suatu aksi fisik kepada orang-orang yang jelas-jelas telah menghancurkan islam.
Secara etimologis, konsep jihad yang ada dalam al Qur’an bermakna “mengarahkan upaya”, “berusaha dengan sungguh-sungguh”, atau “berjuang keras”. Kata jihad berikut derivasinya dengan makna ini disebutkan 36 kali dalam al Qur’an.karena itu, ujar Khamami Zada dalam menyerukan jihad kemanusiaan, tidak tepat jika jihad diartikan sebagai kekuatan fisik atau perang semata.
Nabi Muhammad saw. Pernah bersabda, “kami kembali dari jihad kecil, akan kembali kepada jihad yang lebih besar.” Hadist ini menunjukkan bahwa pada masa permulaan islam, Nabi dan para sahabat kerap kali ber jihad. Hanya saja, pada saat itu jihad lebih dipahami sebagai tindakkan dakwah, yakni memerangi orang-orang kafir yang telah menghancurkan islam. Karena itu, jika jihad dilakukan semata-mata kepentingan pribadi, maka islam sama sekali tak pernah menganjurkanyya.
Saat ini, lebih tepat jika kita membelokkan makan jihad diatas kepada sesuatu yang sifatnya lebih non-fisikal, yakni “jihad intelektual” (istilah Ziauddin sardar) atau “jihad semu” (istilah Hassan Hanafi). Jihad non-fisikal ini adalah jihad kepada segala bentuk kemiskinan, aksi kurupsi, kesengsaraan, kelaparan, wabah penyakit, pengangguran, diskriminasi, eksploitasi, rasisme dan sebagainya
Kasus di Irak, misalanya. Kita semua tahu bahwa Irak hancur akibat ulah kebijakan George W. Bush yang sangat salah. Atas nama “Irak yang menyimpan senjata pemusnah massal”, Bush dan antek-anteknya menghancurkan Rezim Saddam Hisein hingga ber keping-keping. Padahal, akhirnya, tuduhan itu sama sekali tidak terbukti. Berbagai analisis mengatakan bahwa aksi Bush tersebut merupakan tindakan kolonialisme baru pasca perang dingin.
sebagai ummat islam tentu kita patut prihatin atas apa yang dialami oleh irak,kita ingin membantu irak. tetapi caranya bukan dengan memangul senjata kemudian ikut-ikutan melawan bush dan antek-anteknya,sebab hal itu sama saja dengan tindakan bunuh diri kita bantu irak dengan sifat yang lebih mengarah kepada kemanusiaan (humanity) seperti memberikan bahan bantuan pangan, mengirim tenaga pengajar,yang tentu banyak gugur dimedan perang. pesan inilah yang seharusnya tersimpul dalam foregein policy breakfast FPB yang dihadiri oleh 20 tokoh lintas agama beberapa waktu lalu.
berdasarkan konsep jihad diatas, maka apa yang dilakukan oleh para teroris yang menganjurkan kekerasan dalam mencapai suatu tujuan tentu saja tidak di benarkan, kita bias mengerti keinginana para teroris seperti Dr.Azhari dan kawan-kawannya,tetapi kita juga harus lebih mengerti lagi keinginan orang banyak, yang tidak ingin adanya kekerasan,apalagi sampai menghancurkan gedung,tempat rekreasidan sarana-sarana kepentingan umum. Sebagai ummat islam, kita tidak bisa mengadili apakah Dr.Azhari dan antek-anteknya akan masuk surga atau neraka atas jihadnya itu? Sebab persoalan akherat ini adalah urusan tuhan. Kita menyal;ahkan mereka dalam kaitannya dengan persoalan kemanusian atau persoalan profane (duniawi), yaitu banyak korban berjatuhan dari warga yang tidak bersalah,banyak gedng dan sarana-sarana vital hancur dan sebagainya. Kita dukung niat tulus mereka yang tidak ingin adanya perilaku seks menyimpang,kebebasan seksual,atau obat-obatan terlarang dipantai kuta bali misalnya,tetapi bukan dengan cara membuat Bom lalu menghancurkan tempat rekreasi itu,tujuan mereka sangat baik, tapi caranya yang salah.

Tentang Muhammad Khofifi

beragam aktifitas selalu mengakrabi kehidupan Muhammad Khofifi, eksdemonstran kelahiran desa Bulupitu gondanglegi Malang Jawa timur pada tanggal 18 Maret 1985 ini menempuh TAMAN KANAK-KANAK IBNU HAJAR LULUS PADA TAHUN 1999/1990 pendidikan MI MIFTAHUL ULUM Bulupitu lulus pada tahun pelajaran1994/1995 kemudian MTs IBNU HAJAR BULUPITU lulus pada tahun pelajaran 1998/1997 kemudian mengabdi di dalem ponpes Al HAFILUDDIN KYAI H. MUHAMMAD SHOLEH selam 2 tahun kemudian melanjutkan sekolah MA di MADRASAH ALIYAH RAUDLATUL ULUM Putra tahun pelajaran 2001/2002 kemudian lulus pada tahu 20004/2005 lulus kemudian tugas mengajar selama satu tahun di Pulau GARAM " madura" didesa pao paleh laok ketapang sampang madura kemudian pulang karna tidak kerasan kemudian bekerja menjadi Staff Perpustakaan selama satu 2006 dan tahun 2007 kemudian diangkat menjadi staff TU administra sampai tahun 2011 ditahun 2011 diangkat menjadi waka kesiswaanwaka sampai tahun 2013 lulus sertifikasi ditahun 2014,S1prodi tarbiyah di STAI AL QOLAM atau sekarang dikenal dengan IIQ jurusan PAI ditahun 2011 . Dan sampai sekarang masih mengajar di MA RU PA
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar